Senin, 18 Juli 2022

Wanita Ini Belum Mati

 Manusia memang serakah.

Ada satu saat ketika aku ingin hidup tenang seperti orang biasa. Tidak perlu menginginkan sesuatu yang besar. Hanya minum teh di sore hari dan berjalan di taman yang terawat di pagi hari, makan seperlunya dan tidak meninggalkan terlalu banyak sampah sisa, menolong orang lain tanpa melewati garis batas.

Lantas, suatu hari keinginan itu menjadi motto hidup yang tertempel di dinding pikiranku:

"Rurun akan hidup seperti orang biasa"

Hidup seperti itu tidak terlalu sulit, sungguh. Setelah 7 tahun berusaha, aku punya semua yang aku butuhkan. Rumah dengan taman yang terawat dan waktu untuk minum teh di teras setiap sore.

Tapi memang manusia tidak dapat menghilangkan sifat lahiriahnya.

Hari ini, tanpa bermaksud atau menginginkan sesuatu untuk ditemukan, aku mengetik nama teman-temanku di kolom pencarian google, seperti yang sering aku lakukan 8 tahun lalu. Tapi anehnya, walau aku sadar bahwa aku tidak akan menemukan apa pun, kekecewaan ku tidak dapat terkubur ketika aku benar-benar tidak menemukan apa pun. Tidak ada lagi blog yang dulu mereka punya, fanpage yang mereka kelola, bahkan sebagian sosial media yang mereka punya telah sirna tanpa jejak.

Bahkan, ketika aku mengetik namaku sendiri, aku tidak dapat menemukan apa pun. Padahal delapan tahun lalu, tidak sulit untuk menemukan daftar panjang halaman web yang memuat namaku.

Di saat itu lah aku sadar bahwa orang yang hidup seperti orang biasa akan menghilang seperti orang biasa. Nama kita akan tertumpuk bersama ribuan nama lain dan menghilang tanpa jejak.

Dan bersama hilangnya nama itu, tidak akan ada yang tahu bahwa seseorang telah hidup.

Minggu, 28 September 2014

Tempat Terbaik untuk Mati

Pembahasan mengarah ke hal yang (agak) mengerikan.

Sebenarnya entri seperti ini udah pernah aku buat di blog yang lama. Di blog yang lama dihapus maksudnya. Waktu itu lagi iseng-iseng setelah baca tulisan kak rea_sekar, kayaknya asik aja mengandai-andaikan gimana cara mati kita nantinya. Uuuuh, sayang mati tidak semudah itu.

Yeah, entah kenapa akhir-akhir ini jadi kepikiran lagi, dan ujung-ujungnya pengen nulis ini di sini.

Okay, tempat pertama adalah alun-alun Kota Tulungagung.


Sabtu, 30 Agustus 2014

DIA DEBU: Cerpen -yang katanya- Absurd yang Berhasil Masuk Rohto

Mungkin karena terlalu mengenaskan atau membingungkan. Entah. Aku jadi tidak ingin mengingat-ingat kehidupanku. Jadi, aku tidak akan menceritakan apa pu soal itu lagi.

Sebagai gantinya aku akan menuliskan cerpenku yang berhasil masuk nominasi Rohto Golden Award tahun 2013 kemarin, yang, btw, hadiahnya belum aku terima sampai sekarang. Tapi aku jiga tinak mau membicaralan itu karena hanya akan membuatku menjadi orang jahat masa kini (itu lho, yang suka menghujat di medsos).

Oh iya, kerena cerpen ini pernah mendapat cap absurd dari teman-teman yang pernah membacanya, jadi aku mohon kesediaannya untuk memberi komentar, ya......

***

DIA DEBU
Oleh: Rurun Sofiyani

Kamu harus menjauhinya!
            Perintah Ayahanda kembali terngiang di telingaku ketika aku dan dia berpapasan di persimpangan itu. Bulan menggantung di langit yang terbebas dari awan. Aku berjalan dari tenggara dan dia dari selatan. Saat yang tepat menurut ramalan adat. Ini tandanya aku dan dia jodoh. Dan itu baik.

Jumat, 21 Maret 2014

BERANILAH!!


Yeah... Lagi-lagi membicarakan film yang udah lama.

Pertama kali nonton film ini tuh rasanya campur aduk. Antara sedih, kasihan, juga lucu, semua ada di film ini.

Cerita dimulai ketika Putri Elsa yang mempunyai kemampuan membekukan apa pun tidak sengaja melukai Anna (kayak kenal ini nama), sang adik. Kedua orang tua mereka segera meminta bantuan tetua bangsa Troll untuk menyembuhkan Anna.

Minggu, 23 Februari 2014

Nugie; Lentera Jiwa

Cuma mau kasih ini ke teman-teman.
Tetap semangat!
Aku tahu kalian bisa!
Oh, sebelumnya matikan dulu musik klasik di bawah, biar kedengaran. Tau kan caranya?



Senin, 17 Februari 2014

JACK FROST: Nyatakah?





Bahasan kali ini adalah si charming Jack Frost. Bukan! Bukan Jack Frost si Snow Dad. Yang di bahas di sini adalah Jack Frost yang ada di Rise of The Guardian. Tahu, kan? Itu lho yang ada di atas. Kalau masih gak tahu, googling sana!

Yeah, aku gak mau bahas filmnya sih, aku cuma mau bahas si charming Jack Frostnya. Kalau mau tahu filmnya kayak apa, banyak kok blog lain yang mbahas film ini di postingannya, jadi mending googling lagi sana!

Pas pertama liat film ini yang langsung muncul di otakku adalah, siapa itu Jack Frost? Di film ini ada beberapa kakter yang muncul, seperti Santa, Peri Gigi, Sandman, Kelinci Paskah, dll, tapi anehnya di film ini kita malah dikenalkan pada seorang tokoh yang begitu tak dikenalnya. Jack Frost.

Setelah ngubek-ngubek google, dan berpusing-pusing ria dengan beberapa artikel yang berbahasa Inggris, akhirnya aku dapat menyimpulkan bahwa kisah dari Jack Frost itu benar-benar ada! Hanya karena Indonesia tidak mengenal musim salju makanya Jack Frost tidak dikenal di sini. Beda dengan Santa dan Peri Gigi.

Jumat, 14 Februari 2014

Cara Lembu Suro Marayakan hari Valentine



Pada udah tahu, kan kalau Gunung Kelud meletus di tanggal 13 Februari kemarin? Pasti yang ada di pulau Jawa pada udah tahu berhubung letusannya menimbulkan huru-hara yang sebegitu dahsyatnya. Hujan abunya saja sampai ke Jawa Barat sana.

Nah, masalahnya adalah apa kalian tahu siapa itu Lembu Suro yang aku sebut-sebut di judul?

Lembu Suro ini adalah seorang ----yang bukan orang---- yang memiliki keterkaitan sangat kuat dengan Gunung Kelud itu sendiri.........

Menurut legenda, dulu di Kediri hiduplah seorang purti cantik bernama Kilisuci. Suatu hari sang putri ini dilamar oleh dua orang yang bukan orang, maksudnya manusia jejadian begitu lho! Yang satu berkepala lembu bernama Raja Lembu Suro dan satunya lagu berkepala kerbau bernama Mahesa Suro.

Minggu, 09 Februari 2014

KAMU

Hehehehehe.

I'm back!

Ternyata ada gunanya balik ke blogger. Gampang banget di bukanya, cuy! Ini aja lagi buka di sekolah, pas pelajaran TIK, dengan teman yang cerewet abis di samping saia!

Oh, ya. Ngomong-ngomong tentang teman yang cerewet itu (dan galak) beberapa hari lalu aku membuat sebuah kisah spontan yang terinspirasi olehnya. Eum.... Sebenernya gak cuma tentangnya,sih, kalau dipikir-pikir karakter di kisah ini gabungan antara karakterku, karakter teman sebangku, dan karakter teman yang cerewet itu (dan galak).


Sabtu, 08 Februari 2014

First Post: Cewek Nomaden

Tau yang namanya nomaden, kan? Itu lho, yang ada di pelajatan sejarah.

Yah. Dengan pindah rumahnya aku ke blogger lagi membuatku merasa seperti seorang gadis nomaden. Berpindah-pindah. Gak setia.