Mungkin karena terlalu mengenaskan atau membingungkan. Entah. Aku jadi tidak ingin mengingat-ingat kehidupanku. Jadi, aku tidak akan menceritakan apa pu soal itu lagi.
Sebagai gantinya aku akan menuliskan cerpenku yang berhasil masuk nominasi Rohto Golden Award tahun 2013 kemarin, yang, btw, hadiahnya belum aku terima sampai sekarang. Tapi aku jiga tinak mau membicaralan itu karena hanya akan membuatku menjadi orang jahat masa kini (itu lho, yang suka menghujat di medsos).
Oh iya, kerena cerpen ini pernah mendapat cap absurd dari teman-teman yang pernah membacanya, jadi aku mohon kesediaannya untuk memberi komentar, ya......
***
DIA DEBU
Oleh: Rurun Sofiyani
Kamu
harus menjauhinya!
Perintah Ayahanda kembali terngiang
di telingaku ketika aku dan dia berpapasan di persimpangan itu. Bulan
menggantung di langit yang terbebas dari awan. Aku berjalan dari tenggara dan
dia dari selatan. Saat yang tepat menurut ramalan adat. Ini tandanya aku dan
dia jodoh.
Dan itu baik.